Cara Instalasi dan Konfigurasi Proxmox Pada VMware

 

Assalamualaikum wr. wb.
Hai halo, semua! Kali ini saya membawakan materi mengenai Proxmox beserta langkah-langkah pengerjaanya, loh. Langsung saja kalian perhatikan baik-baik, ya!

Apa sih Proxmox itu?
Proxmox adalah platform manajemen virtualisasi open-source yang menggabungkan dua teknologi utama: virtualisasi KVM dan kontainer LXC dalam satu antarmuka yang mudah digunakan. Ini dirancang khusus untuk mengelola lingkungan server virtual dengan efisien.

Apa fungsinya?
  • Virtualisasi: Membuat dan mengelola mesin virtual (VM) menggunakan KVM, yang memungkinkan instalasi sistem operasi lengkap seperti Windows atau Linux.
  • Kontainerisasi: Membuat dan mengelola kontainer ringan menggunakan LXC, yang berbagi kernel dengan sistem operasi induk sehingga lebih cepat dan efisien.
  • Manajemen Terpusat: Menyediakan antarmuka web yang intuitif untuk mengelola semua VM, kontainer, penyimpanan, dan jaringan dari satu tempat.
  • Ketersediaan Tinggi (High Availability): Memungkinkan konfigurasi klaster (kelompok server) untuk memastikan VM dan kontainer tetap berjalan meskipun salah satu server fisik mengalami kegagalan.
Bagaimana cara kerjanya?
  • Virtualisasi KVM: Menggunakan ekstensi virtualisasi pada CPU (seperti Intel VT-x atau AMD-V) untuk mengisolasi VM secara total, membuatnya berperilaku seperti server fisik.
  • Kontainer LXC: Menggunakan fitur isolasi dari kernel Linux untuk menjalankan kontainer. Ini lebih efisien karena kontainer tidak perlu boot kernel sendiri, sehingga overhead-nya sangat rendah.
  • Sistem Klaster: Menggunakan teknologi seperti Corosync dan Pacemaker untuk memantau server dalam satu klaster. Jika satu server gagal, Proxmox dapat secara otomatis memindahkan VM ke server lain yang masih aktif.
Apa kelebihannya?
  • Gratis dan Open Source: Kamu bisa menggunakan semua fiturnya tanpa biaya lisensi.
  • Multifungsi: Mendukung virtualisasi KVM dan kontainer LXC dalam satu platform, memberikan fleksibilitas tinggi.
  • Mudah Digunakan: Antarmuka web-nya sangat intuitif, bahkan untuk pemula.
  • Ketersediaan Tinggi dan Skalabilitas: Mendukung klaster, sehingga kamu bisa menambah server dengan mudah dan meningkatkan keandalan sistem.
Apa kekurangannya?
  • Dukungan Teknis Berbayar: Dukungan teknis dari pengembang resmi hanya tersedia melalui langganan berbayar. Namun, komunitasnya sangat aktif.
  • Kurva Pembelajaran: Meskipun antarmukanya mudah, konfigurasi fitur-fitur lanjutan seperti klaster atau storage yang kompleks membutuhkan pemahaman teknis lebih dalam.
  • Kurang Populer Dibanding VMware/Hyper-V: Meskipun kemampuannya setara, Proxmox belum sepopuler produk komersial seperti VMware atau Hyper-V, sehingga terkadang lebih sulit menemukan sumber daya atau ahli di lingkungan perusahaan besar.
Bagaimana cara pengerjaannya? Berikut langkah-langkah mulai dari penginstalan ISO hingga selesai:

1. Untuk langkah pertamanya, kalian pastikan bahwa ISO Proxmox telah siap. Jikalau kalian belum memilikinya, kalian bisa install melalui situs resminya. Adapula yang perlu kalian siapkan lagi, yakni VMware untuk menjalankan Proxmox. Kalian bisa install terlebih dahulu pada situs resminya, ya.  

2. Setelah apa yang diperlukan sudah siap. Maka kalian buka VMware tadi, pada halaman utama ini kalian pilih menu Create a New Virtual Machine.  


3. Kalian pilih next pada bagian dibawah ini.

4. Kemudian pada bagian ini kalian masukkan ISO Proxmox yang telah diinstall tadi.

Lalu next.

5. Pada bagian Guest Operating System ini kalian pilih Linux. Di bagian Version, kalian pilih versi yang sesuai, misal; Debian 12.x 64-bit. 

Klik next untuk lanjut.

6. Setelah itu, kalian bisa mengisi nama virtual machine sesuai keinginan. Sesuaikan juga lokasi penyimpanan file virtual machine. Jika sudah, kalian klik next.

7. Kemudian kalian bisa atur kapasitas hard disk virtual sesuai kebutuhan. Di sini, saya mengisikan sebesar 20 GB. Lalu, klik next untuk melanjutkan.

8. Selanjutnya kalian klik Customize Hardware.


9. Di sini kalian bisa sesuaikan kapasitas memory sesuai dengan kebutuhan kalian, ya.


10. Kemudian kalian masuk ke menu network adapter, ubah menjadi bridged. Lalu pilih close dan finish.

Konfigurasi VMware telah selesai, jadi kita akan lanjut untuk penginstalan Proxmox:

11. Kalian jalankan dahulu virtual machine. Setelah itu, kalian akan mulai instalasi sejak tampilan awal. Pilih opsi Install Proxmox VE (Graphical) dan enter.

12. Lalu kalian scroll hingga menemukan kolom I agree dan klik.


13. Untuk tahap berikutnya ini, kalian next saja.

14. Kemudian kalian akan memilih country yakni Indonesia dan atur zona waktu menjadi Asia/Jakarta, lalu klik next.

15. Nah selanjutnya kalian bisa membuat password sesuai dengan keinginan, juga serta masukkan email. Setelah itu kalian klik next saja.

16. Di langkah ini, kalian buat hostname untuk Proxmox. Lalu, pada bagian network configuration, IP address biasanya sudah terisi otomatis melalui DHCP. Jadi jangan kalian ubah pengaturannya, karena kita akan menggunakan IP DHCP tersebut untuk mengakses Proxmox nantinya. Jika sudah, klik next.


17. Selanjutnya kalian klik install.


18. Setelah itu kalian langsung saja login dengan root dan masukkan password yang telah kalian buat tadi.


19. Kalian cek ip terlebih dahulu dengan cara masukkan perintah ip a lalu cek internet dengan ping 8.8.8.8.

20. Kemudian kalian bisa buka chrome, lalu masukkan alamat IP yang tadi diperoleh dari DHCP router, lalu tambahkan port :8006, misalnya 192.168.43.92:8006. Klik Advanced dan Proceed to.


21. Selanjutnya akan muncul halaman untuk login. Kalian bisa login dengan root dan password yang kalian buat tadi.


22. Lalu kalian unduh terlebih dahulu template pada opsi CT Template, klik hingga muncul OK.



23. Kemudian kalian klik  Create CT. Akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini. Masukkan hostname dan password jika sudah klik next.


24. Lalu kalian masukkan template yang telah diunduh tadi.


25. Di tahap ini kalian tinggal klik next atau isi sesuai keinginan.




26. Lalu di bagian network ini, kalian ubah yang semulanya ipv4 menjadi DHCP.


27. Selanjutnya klik next.


28. Kemudian klik finish, dan tunggu hingga muncul OK.



29. Selanjutnya kalian klik start, pilih console untuk masuk ke debian kalian. Masuk ke sistem dengan root dan password yang telah di buat sebelumnya.


30. Lalu cek ip dengan ip a.


31. Cek internet juga dengan ping 8.8.8.8.

32. Kalian perbarui daftar paket dan meng-upgrade sistem, jalankan dengan perintah apt update & apt upgrade.

33. Kalian aktifkan akses SSH untuk user root, buka file konfigurasi SSH dengan mengetik perintah nano /etc/ssh/sshd_config. Setelah file terbuka, cari barisan #PermitRootLogin. Hapus tanda pagar (#) di awal baris tersebut untuk mengaktifkannya, lalu tambahkan kata yes sehingga baris tersebut menjadi PermitRootLogin yes. Setelah selesai, tekan Ctrl + S untuk menyimpan perubahan, kemudian tekan Ctrl + X untuk keluar.

34. Selanjutnya kalian buka perintah apt install apache2 untuk menginstal web server. 

35. Kemudian Apache2 berhasil diinstal, langkah selanjutnya adalah masuk ke direktori utama web server dengan perintah cd /var/www/html.

36. Setelah berada di dalam direktori, kalian bisa mulai membuat file website. Ketik perintah sesuai contoh di bawah ini, atau sesuaikan dengan keinginan kalian.


37. Setelah itu, kalian buka browser lalu ketikkan alamat IP. Jika semua langkah dilakukan dengan benar, maka halaman web akan tampil sesuai isi file yang kalian buat sebelumnya.

38. Jika sudah kalian masuk ke cmd atau putty untuk melakukan remote, ketik ssh root@(ip kalian).

Selesai...
Untuk tahap pengerjaan Proxmox ini cukup banyak ya, jadi kerjakan dengan teliti dan sabar. Terima kasih...

Komentar

Postingan Populer